Langsung ke konten utama

Belajar tanpa batas



Setiap orang berhak memikirkan dan menyiapkan masa depan hidupnya. Semua bersusah payah berjuang mengejar masa depannya, antara lain dengan bersungguh sungguh belajar agar bisa lulus dari ujian sekolah dan lainnya. Sehingga mendapatkan pekerjaan yang layak untuk masa depan yang lebih baik.
Tapi jangan sampe lupa bahwa ada masa depan yang sesungguhnya harus dikejar, yaitu masa depan akhirat.
Masa depan akhirat lebih layak untuk diperjuangkan dan dipersiapkan.

"Orang yang cerdas itu adalah orang yang mampu mengevaluasi dirinya dan beramal untuk kepentingan setelah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan berangan angan kosong semata"

Seseorang dalam belajar mencari ilmu tidak ada batasannya, karena

"Menuntut ilmu adalah taqwa,
Menyampaikan ilmu adalah ibadah,
Memgulang ulang ilmu adalah zikir,
Mencari ilmu adalah jihad" (Imam Al Ghazali)

Waktu merupakan sesuatu yang sangat berharga. Namun mayoritas manusia justru menghabiskan waktu mereka pada perkara-perkara yang tidak bermanfaat sehingga tanpa sadar mereka telah menyia-nyiakan waktunya.

Waktu kan terus bergulir
Lisan senantiasa slalu berdzikir
Tangan  kan terus menulis
Otak kan terus berfikir
Dan perjalanan manusia akan menuju hari akhir

"Waktu adalah kehidupan, menyianyiakan waktu berarti menyianyiakan kehidupan" (Hasan Al Banna)

“Waktu adalah nafas yang tidak mungkin akan kembali.”

Manusia bagaikan sebuah buku. 
Cover depan merupakan tanggal lahir dan cover belakang sebagai tanggal kematian. Adapun kehidupan yang dilakukan disetiap waktu nya ada di setiap halaman buku tersebut.
Dalam setiap bab buku tersebut berbagai cerita kehidupan
Beberapa bab sedih, beberapa bahagia dan beberapa menarik.
Tetapi, jika kita tidak pernah membalik bab berikutnya, maka
Kita tidak akan pernah tahu apa yang ada di bab selanjutnya.
Apapun yang sudah tertulis dalam buku itu, tidak akan bisa dirubah lagi.
Seburuk apapun yang tertulis dihalaman sebelumnya, selalu tersedia halaman selanjutnya yang masih putih bersih, kosong dan tanpa goresan.
Dan dihalaman yang bersih tersebut Allah selalu memberi kesempatan baru untuk mengisi hari yang baru untuk melakukan sesuatu yang baik dalam kehidupan berikutnya.
Manusia juga bisa diibaratkan seperti pinsil
Setiap saat akan dimakan oleh rautan agar dapat digunakan lagi untuk menulis.
Hingga tiba saatnya pensil tersebut habis, yang tersisa hanya hasil karyanya berupa tulisan.

Banyak hal mendasar yang harus dipelajari oleh setiap orang untuk tercapainya tujuan akhir.

1. Tauhid

Islam, ialah berserah diri kepada Allah Subhanahuwata'ala dengan tauhid dan tunduk kepada-Nya dengan penuh kepatuhan pada segala perintah-Nya serta menyelamatkan diri dari perbuatan syirik dan orang-orang yang berbuat syirik.
Adapin pengertian tauhid adalah seorang hamba meyakini Allah Subhanahuwata'ala adalah Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya
Dan arti lain dari tauhid yaitu mengesakan Allah Subhanahu wata'ala dengan beribadah kepada-Nya semata. Ibadah merupakan tujuan penciptaan alam semesta ini.
Seorang hamba meyakini Allah Subhanahu wata'ala adalah Esa, tidak sekutu bagi-Nya dalam Rububiyah (ketuhanan), Uluhiyah (ibadah), Asma (nama nama) dan sifat-Nya.
Tauhid merupakan kewajiban pertama yang Allah Subhanahu wata'ala wajibkan kepada umat manusia.

Tauhid terdiri dari tiga,  yaitu

☆. Tauhid Rububiyah
Yang berarti pengakuan bahwa sesungguhnya Allah Subhanahu wata'ala adalah Tuhan dan Maha Pencipta. mengesakan Allah Subhannahu wata’ala dalam segala perbuatanNya, dengan meyakini bahwa Dia sendiri yang menciptakan segenap makhluk.
Dan bahwasannya Allah adalah Pemberi rizki bagi setiap manusia, binatang dan makhluk lainnya.
Penguasa alam dan Pengatur seme­sta,  yang mengangkat dan menurunkan, Allah yang memuliakan dan menghinakan, Maha kuasa atas segala sesuatu. Pengatur rotasi siang dan malam, Yang menghidupkan dan Yang mematikan.
Allah Subhanahu wata'ala berfirman:

وَلَئِنْ سَاَ لْـتَهُمْ مَّنْ خَلَقَهُمْ لَيَقُوْلُنَّ اللّٰهُ فَاَ نّٰى يُؤْفَكُوْنَ ۙ 

"Dan jika engkau bertanya kepada mereka, siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab, Allah; jadi bagaimana mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah),"
(QS. Az-Zukhruf 43: Ayat 87)

☆. Tauhid Asma'Wa shifat,
yaitu beriman terhadap segala apa yang tergantung dalam Al-Qur'anul karim dan Hadist shahih tentang sifat sifat Allah yang berasal dari pensifatan Allah atas Dzat-Nya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

لَوْ كَا نَ فِيْهِمَاۤ اٰلِهَةٌ اِلَّا اللّٰهُ لَـفَسَدَتَا ۚ فَسُبْحٰنَ اللّٰهِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُوْنَ

"Seandainya pada keduanya (di langit dan di bumi) ada Tuhan-Tuhan selain Allah, tentu keduanya telah binasa. Maha Suci Allah yang memiliki 'Arsy, dari apa yang mereka sifatkan."
(QS. Al-Anbiya 21: Ayat 22)

☆. Tauhid Uluhiyah
yaitu mengesakan Allah Subhanahu Wata'ala dengan melakukan berbagai macam ibadah yang disyariatkan dan hanya beribadah kepada-Nya semata. Ibadah merupakan tujuan penciptaan alam semesta ini.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَا لْاِ نْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku."
(QS. Az-Zariyat 51: Ayat 56)

Tauhid merupakan tugas setiap muslim dalam hidupnya. Seorang muslim memulai hidupnya dengan tauhid. Meninggalkan hidup ini pula dengan tauhid.

2. Ikhlas

Perkara yang paling mulia di dunia adalah  keikhlasan.

Ikhlas tidak semudah yang keluar dari lisan, karena kadang masih di belenggu oleh niat yang ingin dipandang baik oleh orang lain.
Ikhlas tidak pernah terlepas dari "riya" dalam setiap sikap dan tindakan.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

قُلْ اَ تُحَآ جُّوْنَـنَا فِى اللّٰهِ وَهُوَ رَبُّنَا وَرَبُّکُمْ ۚ وَلَنَاۤ اَعْمَا لُـنَا وَلَـكُمْ اَعْمَا لُكُمْ ۚ وَنَحْنُ لَهٗ مُخْلِصُوْنَ ۙ 

"Katakanlah (Muhammad), Apakah kamu hendak berdebat dengan kami tentang Allah, padahal Dia adalah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amalan kami, bagi kamu amalan kamu, dan hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 139)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

حُنَفَآءَ لِلّٰهِ غَيْرَ مُشْرِكِيْنَ بِهٖ ۗ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِا للّٰهِ فَكَاَ نَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَآءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ اَوْ تَهْوِيْ بِهِ الرِّيْحُ فِيْ مَكَا نٍ سَحِيْقٍ

"(Beribadahlah) dengan ikhlas kepada Allah tanpa menyekutukan-Nya. Barang siapa menyekutukan Allah, maka seakan-akan dia jatuh dari langit lalu disambar oleh burung atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh."
(QS. Al-Hajj ......


"Sungguh keikhlasan perkaranya besar dan sangat berat.
Oleh karena itu balasan bagi orang yang ikhlas adalah barangsiapa yang mengucapakan "Laa illah ha ilallah" ikhlas dari hatinya maka Allah akan haramkan atasnya neraka.
Sungguh perkaranya sangat berat sekali, perjuangan untuk ikhlas termasuk sesuatu yang paling berat.
Karena jiwa ini punya banyak kepentingan.

Seorang manusia :
▪️Ingin tampil memukau dihadapan manusia.
▪️Ingin tampil dihormati manusia.
▪️Sangat suka jika dikatakan tentang dirinya: dia adalah seorang ahli ibadah, orang ini demikian dan demikian dengan pujian pujian kebaikan.

Sehingga syaiton masuk dari pintu ini dan membuatnya berbuat riya' dihadapan manusia."

3. Ber-SYUKUR

Kebahagiaan tidak datang dari hal-hal terbaik, termahal dan tercantik yang kita miliki atau dari hal-hal terindah yang selalu kita impikan.
Akan tetapi, kebahagiaan datang dari cara kita menyikapi apa yang kita miliki.
Syukurilah.., maka kebahagian itu akan datang.
Nikmatilah tanpa mengeluh, sebab bisa jadi apa yang kita keluhkan adalah kenikmatan yang diharapkan orang lain.
Bersyukurlah karena syukur adalah kunci kekayaan hidup
Syukur akan mengubah apa yang kita miliki menjadi cukup dan mengubah tamak menjadi qonaah.
Belajarlah untuk menjadi bahagia dengan sederhana.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَا ذْكُرُوْنِيْۤ اَذْكُرْكُمْ وَا شْکُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ

"Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 152)

4. Diam dan Berbicara

Berbicara dengan bijak , membicarakan hal yang tepat diwaktu yang tepat dan dengan cara penyampaian yang tepat

Adapan yang yang dimaksud dengan harus belajar diam adalah Diam yang bijak, karena tidak semua yang diam itu berarti emas. Diam pada saat kondisi mengharuskan berbicara tidaklah bijak

5. Dalam ber DO'A tidak melampau batas

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَ رْضِ بَعْدَ اِصْلَا حِهَا وَا دْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًا ۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ

"Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 56)

Dalam ayat tersebut diatas dengan jelas Allah memerintahkan umatNya untuk merendahkan diri kita dalam memohon kepada Allah, berdoa dengan segenap hati, dengan merendahkan suara dan dengan penuh adab kepada Allah.

Merupakan tiga doa yang janganlah engkau lupakan dalam sujudmu:

▪Mintalah diwafatkan dalam keadaan Husnul Khotimah:

١. اللهم إني أسألك حسن الخاتمة

*Allahumma inni as’aluka husnal khotimah.*
”Ya Allah aku meminta kepada-MU husnul khotimah”

▪Mintalah agar kita diberikan kesempatan tobat sebelum wafat

٢. اللهم ارزقني توبتا نصوحا قبل الموت

*Allahummarzuqni taubatan nasuha qoblal maut.*
”Ya Allah aku berilah aku rezeki tobat nasuha (atau sebenar-benarnya tobat) sebelum wafat.”

▪Mintalah agar hati kita ditetapkan di atas agama-Nya.

٣. اللهم يا مقلب القلوب ثبت قلبي على دينك

*Allahumma yaa muqollibal quluub tsabbit qolbi ‘ala diinik.*
”Ya Allah, wahai Sang Pembolak Balik Hati, tetapkanlah hatiku pada agama-MU”.

Lakukanlah kebaikan walau sekecil apapun itu, karena tidaklah engkau ketahui, amal kebaikan apakah yang dapat menghantarkanmu ke Surga Allah.

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الذي لا إله الا هو الحيى القيوم و وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ ، عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِه

Astaghfirullahal-ladzi laa ilaaha illa huwal hayyul qoyyum wa atuubu ilaih, ‘adada kholqih, wa ridhoo nafsih. wa zinata ‘Arsyih, wa midaada kalimaatih.

Aku memohon ampun kepada Allah, Yang tiada Sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar selain Dia, Yang Maha Hidup, Yang Maha Mengurus, dan aku bertobat kepada-Nya, sebanyak bilangan makhluk-Nya, sejauh keridaan-Nya, seberat timbangan ‘Arsy-Nya dan sebanyak tinta (yang menulis) kalimat-Nya.


6. Ber-Tawakal hanya kepada Allah

Apa itu tawakal, hal bisa diartikan menyerahkan urusan kepada ALLAH taala dan bersandar kepada Nya

Seorang yang berilmu akan bertawakal kepada Allah, karena dia kenal Allah -Subhanahu wa Ta’ala- dengan nama-nama-Nya dan sifat-sifat-Nya. Sehingga mereka berhati tenang dan penuh tawakal kepada Allah -Subhanahu wa Ta’ala, tidak takut ancaman para pengancam sebesar apapun, mereka akan tegar istiqomah diatas Tauhid dan Sunnah.

Sebagaimana firman Allah -Ta'ala-:

الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُواْ لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَاناً وَقَالُواْ حَسْبُنَا اللّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ

“(Yaitu) orang-orang (yang menta`ati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung”. (Ali ‘Imran:173)

Adapun orang-orang yang bodoh tidak berilmu, mereka selalu dalam keraguan. Semua yang mereka ketahui hanyalah “katanya” dan “katanya”, bukan satu kepastian dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang shahihah. Sehingga ujian terendah sekalipun sudah membuat mereka goyah. Cercaan dan makian, cukup membuat mereka gelisah, lebih-lebih lagi ancaman, niscaya mereka akan segera meninggalkan agamanya atau paling sedikit meninggalkan sunnah-sunnah dalam ibadahnya.

Maka apakah sama orang-orang yang berilmu dan orang-orang yang tidak berilmu
Tawakal merupakan salah satu ibadah yang sangat mulia dihadapan Allah Subhanahu wata'ala

Orang yang bertawakal kepada Allah akan kuat hatinya.
Tidak akan mempengaruhinya berbagai lintasan-lintasan pikiran  (yang menggelisahkan).
Tidak mencemaskannya pula berbagai kejadian."
Tawakal merupakan salah satu ibadah yang sangat mulia dihadapan Allah Subhanahu wata'ala

7. Raihlah Kebahagiaan

Berikut ini beberapa kiat-kiat untuk memperoleh hidup bahagia, antara lain:

* Beriman dan beramal saleh

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

مَنۡ عَمِلَ صَٰلِحٗا مِّن ذَكَرٍ أَوۡ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤۡمِنٞ فَلَنُحۡيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةٗ طَيِّبَةٗۖ وَلَنَجۡزِيَنَّهُمۡ أَجۡرَهُم بِأَحۡسَنِ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ ٩٧

“Siapa yang beramal saleh baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan ia beriman, maka Kami akan memberikan kepadanya kehidupan yang baik dan Kami akan membalas mereka dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang mereka amalkan.”
(QS.An-Nahl:97)

* Banyak mengingat Allah subhanahu wa ta’ala (berzikir)

Sebab, dengan zikir kepada-Nya akan diperoleh kelapangan dan ketenangan, yang berarti akan hilang kegelisahan dan kegundah gulanaan.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

أَلَا بِذِكۡرِ ٱللَّهِ تَطۡمَئِنُّ ٱلۡقُلُوبُ ٢٨

“Ketahuilah dengan mengingat (berzikir) kepada Allah akan tenang hati itu.”
(QS.Ar-Ra’d: 28)

* Bersandar kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan tawakal kepada-Nya

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَمَن يَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسۡبُهُۥ

“Siapa yang bertawakal kepada Allah maka Allah akan mencukupinya.”
(QS.Ath-Thalaq:3)

* Berbuat baik kepada makhluk

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

لَّا خَيۡرَ فِي كَثِيرٖ مِّن نَّجۡوَىٰهُمۡ إِلَّا مَنۡ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوۡ مَعۡرُوفٍ أَوۡ إِصۡلَٰحِۢ بَيۡنَ ٱلنَّاسِۚ وَمَن يَفۡعَلۡ ذَٰلِكَ ٱبۡتِغَآءَ مَرۡضَاتِ ٱللَّهِ فَسَوۡفَ نُؤۡتِيهِ أَجۡرًا عَظِيمٗا ١١٤

“Tidak ada kebaikan dalam kebanyakan bisikan-bisikan mereka kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) untuk bersedekah atau berbuat kebaikan dan ketaatan atau memperbaiki hubungan di antara manusia. Barang siapa melakukan hal itu karena mengharapkan keridhaan Allah, niscaya kelak Kami akan berikan padanya pahala yang besar.”
(QS.An-Nisa: 114)

* Menyibukkan diri dengan mempelajari ilmu yang bermanfaat.

* Mencurahkan perhatian dengan apa yang sedang dihadapi disertai permintaan tolong kepada Allah subhanahu wa ta’ala

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,

احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَعْجَزْ وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَ تَقُلْ: لَوْ أَنِّيفَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا؛ وَلَكِنْ قُلْ: قَدَرُ اللهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ؛ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ

“Bersemangatlah untuk memperoleh apa yang bermanfaat bagimu dan minta tolonglah kepada Allah dan janganlah lemah. Apabila menimpamu sesuatu (dari perkara yang tidak disukai) janganlah engkau berkata, “Seandainya aku melakukan ini niscaya akan begini dan begitu,” tetapi katakanlah, “Allah telahmenetapkan dan apa yang Dia inginkan Dia akan lakukan,” karena sesungguhnya kalimat ‘seandainya’ itu membuka amalan setan.”
(HR. Muslim)

* Senantiasa mengingat dan menyebut nikmat yang telah diberikan Allah subhanahu wa ta’ala

8. Raihlan Kekuatan yang hakiki

Maka kekuatan yang sebenarnya adalah kekuatan yang ada pada tawakal kepada ALLAH.
"Barang siapa suka untuk menjadi orang yang paling kuat, maka hendaknya ia bertawakal kepada ALLAH."


Seorang Mukmin haruslah memiliki keyakinan
Bahwa segala yang telah ditakdirkan baginya,
Baik rizki maupun musibah, tidak akan berpindah ketangan orang lain.

Rasa tawakal dan keyakinan akan menjadi
sempurna, manakala ia memiliki keyakinan
Bahwa manusia tidak dapat member manfaat
maupun bahaya kepada dirinya.

'Kekuatan dan Keberanian' setiap individu
merupakan pilar terwujudnya kemashlahatan.

Jika seseorang memahami betul bahwa urusan dunia selalu "bergandengan" dengan urusan agama, maka tentu akan tumbuh keyakinan bahwa segala sesuatu membutuhkan 'ketegasan
dan keberanian', yang dengannya niscaya hati
akan merasa 'kuat dan tenang'.

Dengan Hati yang Kuat segala perintah Allah
dapat dilaksanakan dan segala larangan-Nya
dapat ditinggalkan ...

Dengan Hati yang Kuat, berbagai amal mulia
dapat dikerjakan dan amal buruk (karena
mengikuti hawa nafsu) dapat ditinggalkan ...

Dengan Hati yang Kuat, seseorang mampu
Bersabar dalam menghadapi perlakuan buruk
orang lain ...

Dengan Hati yang Kuat, seseorang akan sanggup membela kehormatan diri dan mampu menerjang berbagai kesulitan ...

Dengan Hati yang Kuat, setiap tekad dan cita-cita akan dapat terlaksana ...

Itulah mengapa Mukmin yang Kuat lebih dicintai
dari pada Mukmin yang Lemah


9. Manfaatkan cinta Dunia untuk meraih firdaus

Raihlah dunia dan akhirat dengan ilmu
Raihlah kemulyaan dengan komitmen dan tanggung jawab

Jauhi kerugian dengan teliti dan akurasi
Raihlah masyhur dengan sabar dan syukur

Raihlah juara dengan berlatih dan terpelihara
Raihlah kesuksesan dengan tehnik dan kematangan

Raihlah keemasan dengan akhlak dan keselarasan
Raihlah selamat, kaya, dan mulya dengan taqwa, tawakkal, derita, dan air mata,


Tersenyumlah untuk menyingkirkan duka dari dirimu dan dari orang-orang disekelilingmu.

Tersenyumlah, sebab bukan engkau saja yang punya masalah dalam hidup ini. Disana ada banyak orang yang kehidupannya mungkin jauh lebih rumit darimu, namun mereka memilih diam dan menyepi dalam munajat.

Engkau seorang mukmin, tunjukan bahwa engkau mampu menghadapi segala ujian. Berkeluh kesah bukanlah kepribadianmu, karena bagi seorang mukmin semua kondisi itu baik baginya. Bila diberi dia bersyukur dan bila diuji dia bersabar.

Masya Allah .... Betapa indahnya hidup seorang mukmin itu...

Tersenyumlah dan nikmati hidupmu.

Yaa Muqallibal quluub tsabbit qalbii
'Alaadiinika wa'ala thoo'athik
Wahai yang mrmbolak balikan hatiku di atas agama-Mu dan di atas ke taatan di atas-Mu
Permata 2022
* mutiara nasehat muslimah
* mulya dengan sunah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ToDays Notes - 3

Pribadi yang unggul itu ialah yang tidak membalas keburukan dengan keburukan. Berjanjilah pada diri sendiri, seburuk apapun orang memperlakukan mu jangan pernah menjadi orang jahat untuk membalas dendam, cukup diam. Jaga jarak dan tinggalkan. Lagipula memaksa diri agar disukai semua orang adalah hal yang sangat melelahkan, maka jadilah diri sendiri walaupun banyak yang merendahkan. Tidak ada orang yang baik baik saja di dunia, semua sedang berjuang dengan ujiannya masing masing. Seperti laut terlihat tenang, tapi tidak dengan ombak. Begitu juga dengan manusia terlihat tenang tetapi tidak dengan pikirannya. Ujian dalam kehidupan bukanlah bentuk hukuman, melainkan ketetapan hidup yang berlaku bagi setiap manusia.  Ujian dalam hidup membentuk pribadi menjadi lebih sabar.  Ujian yang datang sudah Allah SWT sesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki. Biarlah masalah mewarnai hidup. Semua pasti akan sirna seiring memohon petunjuk kepada Allah SWT dengan sholat dan sabar "Dan mohonlah ...

ToDay's Notes - 2

Entah amalan apa yang dilangitkan oleh orang tuaku, hingga dimanapun aku berada aku selalu dikelilingi orang orang baik. Kalau kamu selalu dipertemukan dan dikelilingi orang orang baik, mungkin balasan kebaikan orangtuamu yang tulus kepada orang lain. Tidak ada yang mustahil, jika seorang Ibu sudah berkata: 'Ibu doakan semoga kamu bisa mendapatkan apa yang kamu inginkan'. Permata, 08112025

Qur'an pegangan hidup ku